Minggu, 31 Mei 2009

“GANGGUAN TUMBUH KEMBANG”

BAB I
PENDAHULUAN


Anak-anak akan menjadi manusia dewasa melalui proses tumbuh kembang, dan perkembangan tumbuh kembang setiap anak tidak sama karena pengaruh banyak hal. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran?ukuran fisik anak terutama tinggi badannya, sedangkan perkembangan berhubungan dengan bertambahnya berat badan dan status mental yang kesemuanya berkaitan dengan status gizi, keseimbangan cairan serta dipengaruhi oleh pola hidup dan pola lingkungan. Sebagian besar pakar kesehatan mengambil patokan tinggi badan dan berat badan sebagai ukuran kurang gizinya seorang anak atau tidak.
Tahapan pertumbuhan anak akan berlangsung sangat cepat dalam tahun pertama dan berangsur?angsur berkurang secara bertahap sampai usia 3 ? 4 tahun. Pertumbuhan cepat akan terjadi lagi pada usia 12 tahun hingga 16 tahun. Bila mendapat gizi dan makanan yang cukup dan seimbang, ditahun pertama badan bayi akan bertambah 25 cm dalam setahun, sehingga badannya akan menjadi sekitar 75 cm ditahun pertama. Ditahun kedua pertumbuhan berkurang menjadi seki tar 5 cm per tahun.
Formula yang biasa dipakai untuk anak usia 3 tahun adalah :Panjang Badan = 80 + 5x umur ( dlm tahun) mis anak usia 3 thn: panjang badan = 80 cm + (5x3)cm = 95 cm.
Dalam penelitian didapatkan rata rata panjang anak balita: di usia 1 tahun biasanya 1 + kali panjang lahir; Pada usia 4 tahun, panjangnya 2 kali panjang lahir. Berat badan dapat dipakai sebagai parameter perkembangan anak Formula yang dipakai adalah : Berat badan = 8 + (2x usia anak dlm tahun) Kg. Contohnya anak ibu usia 4 tahun maka berat idealnya 8+(2x4)=16 Kg. Kesemua formula kondisi Gizi bayi ? BALITA yang berhubungan dengan tinggi dan berat badan telah dituangkan dalam bentuk Kartu Menuju Sehat (K.M.S) yang tersedia di POSYANDU, PUSKESMAS, praktek dokter anak, dokter umum dan bidan dan dipakai secara meluas disemua negara sesuai rekomendasi WHO (Badan Kesehatan Dunia).
Pada anak seusia 4 tahun, perkembangan motorik menjadi lebih matang, sehingga ia akan banyak meraih dan memegang sesuatu barang. Daya penerimaan dan pemahamannya akan semakin berkembang sehingga ia akan mencapai suatu tingkat dimana ia ingin memeriksa, ingin mencoba, ingin melaksanakan sendiri dan ingin mengetahui nama semua barang yang menarik perhatiannya. Anak mulai memahami perbedaan dirinya dengan dunia luar lebih rinci dan dalam. Kesadaran bahwa ia mahluk individual yang berdiri sendiri mulai tertanam.
Biasanya dia mulai berpikir, mengapa waktu kecil (pada usia 1-3 tahun) semua permintaannya dipenuhi, tetapi sekarang ada permintaannya yang ditolak oleh orang tuanya. Biasanya pertentangan itu akan dimanifestasikan dalam berbagai bentuk perbuatan negatif seperti tidak mau mengikuti perintah orang tua, tidak mau makan, sering ngompol dan berbagai tindakan yang kelihatannya negatif. Kesemuanya akan bermanifestasi sebagai anak kecil yang bandel dan pemberontak, padahal ia sedang mengalami pertentangan dalam dirinya.
Sikap orang tua terutama ibu sangat penting untuk membimbing anaknya, dan untuk itu dibutuhkan kesadaran seorang ibu akan waktu yang dibutuhkan untuk mendidik anak tersebut. Menyerahkan perawatan secara keseluruhan pada seorang pembantu karena si ibu bekerja diluar rumah merupakan tindakan yang menurut saya sangat tidak bijaksana karena pola pikir pengasuh anak yang nantinya akan menjadi panutan anak tersebut. Sikap lingkungan juga sangat mempengaruhi kelakuan sang anak dikemudian hari. <>
Oleh karena itu kenalilah kelakuan anak anda sejak dini. Untuk memantau kondisi gizi anak anda , sebaiknya dipakai Kartu Menuju Sehat sebagai acuannya, dan jangan hanya bersadarkan penglihatan. Disis lain sekarang banyak anak BALITA yang menderita obesitas/terlalu gemuk karena pola makan yang salah, dan akhirnya akan bermuara pada salah satu penyakit yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses dari manusia normal mulai janin hingga meninggal. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan terjadi sepanjang usia manusia, akan tetapi perkembangan yang signifikan hanya terjadi pada fase janin hingga anak-anak 0 tahun hingga 21 tahun. Pertumbuhan mencakup segala hal yang berhubungan dengan peningkatan jumlah maupun sel dari seluruh sistem dalam tubuh manusia.
Sedangkan perkembangan cenderung ditujukan pada makin matangnya kemampuan aktivitas motorik halus dan kasar, makin meningkatnya kemampuan sosial anak dengan orang maupun lingkungan disekitarnya serta makin banyaknya kemampuan anak dalam menguasai perbendaharaan kata maupun mengertikan dan menyusun suatu tata bahasa yang bisa diterima sesuai dengan lingkungan tempat anak tumbuh. Sebagai contoh anak yang terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Jawa maka diharapkan anak bisa mendengar dan berkomunikasi dengan bahasa jawa.
Pertumbuhan ( growth) berkaitan dengan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik seseorang. Sedangkan perkembangan (development) berkaitan dengan pematangan dan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu.
Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.
Penilaian terhadap pertumbuhan seorang anak dapat dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal , pemeriksaan antropometri ( membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur ) , contohnya KMS (kartu menuju sehat ) yang membandingkan berat badan terhadap umur , pemeriksaan radiologis, laboratorium, dan analisa diet.
Beberapa faktor yang mempegaruhi pertumbuhan anak :
v Faktor heredo konstitusional ; tergantung ras, genetic, jenis kelamin dan kelainan bawaan
v Faktor hormonal ; insulin , tiroid, hormon sex dan steroid.
v Faktor lingkungan selama dan sesudah lahir ; gizi, trauma, sosio – ekonomi, iklim, aktivitas fisik, penyakit, dll.
Perkiraan berat badan yang dapat mudah dilakukan dalam kilogram adalah berat badan waktu lahir bayi cukup bulan akan kembali pada hari ke 10.Berat badan menjadi 2 kali berat waktu lahir saat usia 5 bulan, menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu tahun, dan menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata– rata 2 kg/ tahun.
Perkiraan tinggi badan dapat pula dilakukan dalam sentimeter yaitu usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan lahir, usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir, 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun,.
Kita dapat pula meprediksikan tinggi akhir anak sesuai potensi genetic berdasarkan tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai potensinya. Rumus yang digunakan ;

TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm ) + TB ibu
_________________________ ± 8,5 cm
2
TB anak laki-laki = ( TB ibu +13 cm ) + TB ayah
__________________________ ± 8,5 cm
2


Perkembangan bahasa secara normal pada anak dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu:
1. Umur 1 tahun : dapat berbicara dua atau tiga kata yang sudah bermakna. Contoh menirukan suara binatang, menyebutkan nama “papa”, “mama”. Dalam berbicara 25 % kata-katanya tidak jelas dan kedengarannya tidak biasa (unfimiliar).
2. Umur 2 tahun : dapat menggunakan 2 sampai 3 phrase serta memiliki perbendaharaan bahasa kurang-lebih 300 kata, serta mampu menggunakan kata “saya”, “milikku”. 50 % kata-kata konteksnya masih belum jelas.
3. Umur 3 tahun : berbicara 4 hingga 5 kalimat serta memiliki sekitar 900 kata. Dapat menggunakan kata siapa, apa, dan dimana dalam menanyakan suatu pertanyaan. 75 % kata-kata dan kalimat jelas.
4. Umur 4-5 tahun ; memiliki 1500 - 2100 kosa kata. Dapat menggunakan grammar dengan benar terutama yang berhubungan dengan waktu. Dapat menggunakan kalimat dengan lengkap baik, kata-kata, kata kerja, kata depan, kata sifat maupun kata sambung. 100 % kata-kata sudah jelas dan beberapa ucapan masih belum sempurna.
5. Umur 5 - 6 tahun ; memiliki 3000 kata, dapat menggabungkan kata jika, sebab, dan mengapa.
Kegagalan yang sering ditemukan pada komunikasi selama perkembangan anak adalah:
a) Kesalahan dalam bahasa
b) Kesalahan dalam mengartikan suatu kata :
c) Kesalahan dalam mengorganisir kata dalam kalimat
d) Kesalahan bentuk kata
e) Kegagalan bicara
f) Gagap
g) Kekurangan dalam artikulasi
h) Kerusakan alat artikulasi
Macam-macam kegagalan bicara yang sering ditemukan pada anak-anak adalah:
Umur 2 tahun ; kesalahan dalam mengartikan kata-kata , kesulitan dalam mengikuti ucapan, gagal dalam berespon terhadap suara.
Umur 3 tahun ; bicara yang tidak jelas, kegagalan menggunakan 2 atau 3 kata, lebih banyak menggunakan vocal dibanding konsonan.
Umur 5 tahun ; Struktur kata tidak benar.

B. Etiologi


C. Tanda dan Gejala
D. Prognosis


E. Patofisiologi


F. Pengobatan
G. Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
Data Subyektif :
1. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
§ Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
§ Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu kalimat ?
§ Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru ?
§ Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat yang diucapkan.
§ Siapa yang mengasuh dirumah
§ Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah
§ Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata
§ Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-kata
2. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
§ Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata
§ Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin mengungkapkan suatu ide ?
§ Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata, menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan kata-kata baru yang sulit diucapkan ?
§ Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan. ?
§ Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu kata.
§ Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi mempunyai bunyi yang hampir sama dalam suatu kata ?
§ Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
§ Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
§ Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan fungsi SSP seperti infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal (trauma persalinan), post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor intra kranial, konduksi elektrik otak)
Data obyektif :
§ Kemampuan menggunakan kata – kata
§ Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan bahasa, malas bicara ).
§ Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa
§ Umur anak
§ Kemampuan membuat kalimat
§ Kemampuan mempertahankan kontak mata
§ Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran)
§ Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi
§ Gangguan fungsi neurologis.

H. Diagnosa
Diagnose keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami gangguan bicara meliputi:
1. Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa
2. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat artikulasi
3. Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan gangguan pendengaran
4. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan hambatan bahasa
5. Kecemasan orang tua Sehubungan dengan ketidakmampuan anak berkomunikasi
6. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kecemasan
7. Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan kerusakan sistem saraf pusat.

I. Tindakkan Keperawatan
Diagnose
Tindakan
Rasional
Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan kurangnya stimulasi bahasa
§ Lakukan latihan komunikasi dengan memperhatikan perkembangan mental anak
§ Lakukan komunikasi secara komprehensif baik verbal maupun non verbal.
§ Berbicara sambil bermain dengan alat untuk mempercepat persepsi anak tentang suatu hal.
§ Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu mengucapkan dengan benar.
§ Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan Denver Speech Test.
§ Latihan bicara yang sesuai dengan perkembangan anak akan menghindari ekploatasi yang berakibat penekanan fungsi mental anak.
§ Komunikasi yang komprehensif akan memperbanyak jumlah stimulasi yang diterima anak sehingga akan memperkuat memori anak terhadap suatu kata.
§ Bermain akan menigkatkan daya tarik anak sehingga frekwensi dan durasi latihan bisa lebih lama.
Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari pada mengucapkan karena biasanya kesulitan dalam mengucapkan.
Untuk mengetahui jenis dan beratnya gangguan serta keterlambatan dalam berbicara pada anak.
Gangguan komunikasi verbal Sehubungan dengan gangguan pendengaran
- Lakukan latihan komunikasi, dan stimulasi dini dengan benda-benda atau dengan menggunakan bahasa isyarat serta biasakan anak melihat artikulasi orang tua dalam berbicara.
§ Perhatikan kebersihan telinga anak
§ Kolaborasi dengan rehabilitasi untuk penggunaan alat bantu dengar
Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai dengan perlembangan mental anak yang didasarkan atas kemampuan penerimaan anak terhadap informasi yang diberikan
§ Ganguan pendengaran sering disebabkan oleh adanya hambatan pendengaran akibat adanya kotoran ditelinga.
§ Alat bantu dengar diharapkan mampu mengatasi hambatan pendengaran pada telinga anak.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan hambatan bahasa
§ Gunakan bahasa yang sederhana dan umum digunakan dalam komunikasi sehar-hari.
§ Gunakan verifikasi bahasa sesuai dengan tingkat kematangan dan pengetahuan anak.
§ Untuk memudahkan pema-haman menghindari stress dan kebingungan anak yang akibat bahasa yang berubah-ubah.
§ Difersifikasi bahasa dapat diberikan jika kemampuan mental anak sudah matang seperti setelah umur 9 tahun, karena perkembangan selsel otak anak sudah mulai maksimal.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat tikulasi
§ Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap dilakukan sesuai dengan perkembangan mentak anak.
- Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan alat-alat artikulasi.
§ Untuk mengindari keter-lambatan perkembangan mental, bahasa maupun bicara ketika alat artikulasi sudah bisa diperbaiki.
§ Perbaikan alat-alat artikulasi hanya bisa dilakukan secara optimal dengan pembedahan.
Kecemasan orang tua Sehubungan dengan ketidakmampuan anak berbicara
§ Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang tua terhadap anak.
- Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya secara jelas, serta kemungkinan penanganan lanjutan, prognose serta lamanya tindakan atau pengobatan.
§ Untuk dapat menggali efektivitas dan kemampuan serta usaha yang telah dilakukan oleh orang tua, untuk mengindari overlaping tindakan yang berakibat orang tua menjadi bosan.
§ Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan anak secara langsung akan mampu mengurangi tingat kecemasan orang tua terhadap keadaan anaknya.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kecemasan
§ Hindari bicara pada saat kondisi bising.
§ Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara setinggi badan anak.
§ Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan mainan kesukaan anak.
§ Komunikasi tidak efektif sehingga anak menjadi irritabel.
§ Untuk meningkatkan pandangan mata dan efektivitas komunikasi sehingga anak merasa lebih nyaman.
§ Agar anak lebih tertarik dan tidak lekas bosan.
Gangguan komunikasi Sehubungan dengan kurangnya kemampuan memori dan kerusakan sistem saraf pusat.
§ Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik neurologi secara mendetail.
§ Kolaborasi pemeriksaan EEG
§ Untuk mengetahui kemungkinan posisi kelainan dalam otak.
§ Untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada SSP anak.

DAFTAR PUSTAKA

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
http://www.yastroki.or.id/read.php?id=11
http://rusari.wordpress.com/2008/09/11/gangguan-tumbuh-kembang-anak/
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.pdf
http://www.infoibu.com/tipsinfosehat/tumbuhkembang.htm
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tumbuh-kembang-anak/

Tidak ada komentar: